Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI |
Setelah itu, JK memilih menjawab pertanyaan awak media lainnya dan tak mengomentari isu reshuffle itu. Sebelumnya, Rizal memang mengungkapkan, kalau reshuffle itu hampir pasti dilakukan Presiden Joko Widodo di akhir tahun ini.
Menurutnya, Jokowi ingin ada penyegaran di Kabinet Kerja. Jika itu terjadi, maka ini menjadi perombakan kabinet jilid II. “Pak Jokowi akan memilih orang-orangnya di bidang hukum dan ekonomi. Kemungkinan sebelum akhir tahun ada reshuffle jilid dua,” ujar Rizal.
Sementara itu hingga akhir November 2015 ini, Presiden Joko Widodo, belum memberikan tanda-tanda bakal merombak kabinetnya. Mantan Komisioner Komisi Kejaksaan Kaspudin Nor menilai, seharusnya presiden mau menjelaskan kepada publik apakah perlu atau tidak melakukan reshuffle.
Menurut dia, kalau menemukan hal-hal yang penting untuk melakukan reshuffle tentu harus dijelaskan ke publik. Kalau pun tidak perlu ada reshuffle, presiden harus terbuka. “Sekarang ini prinsip transparansi dan akuntabilitas harus dikedepankan,” kata Kaspudin.
Dia mengatakan, kalaupun reshuffle harus dilakukan, presiden jangan menggunakan pertimbangan kedekatan. Jokowi harus benar-benar memilih sosok yang profesional. “Karena ini demi negara, bukan demi kepentingan pribadi. Karena itu harus benar-benar memahami tentang menteri-menterinya,” ungkap Kaspudin.
Menurut dia, presiden harus punya manajerial yang bagus dan tak sembarangan memilih menteri atau pimpinan lembaga. “Akhirnya seperti begini (sekarang ini) timbul persoalan. Jadi, harus buka mata selebar-lebarnya, di negeri ini banyak orang yang layak,” ungkap Kaspudin.
Blogger Comment
Facebook Comment